#Box-Banner-ads { margin: 0px; padding: 5px; text-align: center; } #Box-Banner-ads img { margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 1px solid #c0c0c0; } #Box-Banner-ads img:hover { margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 1px solid #333; }

Minggu, 21 Februari 2016

Arti Perjalanan Ini



Penulis : Fakhis S.F. (19 Oktober 2011)
Dalam rangka mendaki gunung Merapi
Sabtu, 15 Oktober 2011 aku dan teman-teman Akmal (Angkatan Muda Al-Huda) akan mendaki sebuah gunung yang terletak di perbatasan antara DIY dan Jawa Tengah yang juga salah satu gunung paling akif di dunia, yaitu gunung Merapi. Sebelumnya aku berencana akan menengok salah satu teman kami yang bernama Vika di rumah sakit Sardjito, namun karena sudah pulang kerumah maka batal rencana untuk menjenguk Vika. Jam 16.00 setelah aku pulang dari les di Newtron (hahaha promosi) karena aku sudah tau pembatalan rencana membesuk maka aku pulang sebentar ke rumah dan langsung nongkrong kerumah teman ku yang bernama Gembul (teman sekampung)untuk membicarakan rencana nanti malam dalam rangka mendaki di gunung merapi. Dalam acara nongkrong  ada banyak teman kami yang berkumpul, tetapi ternyata hanya 8 orang yang ikut perjalanan ke gunung merapi. Selain membicarakan acara pendakian ke gunung merapi kami juga membicarakan tentang sepak bola mengenai duel atau pertarungan sengit dan panas di tanah inggris yang sudah menjadi tradisi dan sudah mengakar antara Liverpool vs Manchaster United,seperti biasa kami melakukan judi siapa yang akan menang, aku berdoa semoga Liverpool yang menang, amin.
Kemudian aku menyiapkan semua keperluan yang akan dibawa kegunung merapi, mulai dari bekal makanan, roti, mie instan, air minum, senter, mantol untuk alas tidur, dan lain-lainlah karena lupa hehehe. Setelah Shalat Magrib aku berpamitan dengan keluargaku dan mohon doa restu agar selamat dan sehat meskipun terselip suatu pikiran jelek dalam hati agar diberi uang hahaha. Kami berkumpul dirumahnya gembul,ada 6 orang yang ikut yaitu Agus Aria (Agus),Abraham Aji Suseno (Seno),Yogi Prastiaji (yogex),Riusli Pratomo (Srondol),Nur Arifin (Kucrut) dan saya, sedangkan 2 teman kami lainya yaitu Nanang Feriawan (Gembul) dan Fadhlan Nur Huda (Padlon) sudah berangkat terlebih dahulu dan berencana akan bertemu di Base Camp. Kami berenam berangkat pukul 18.30 untuk menuju base camp yang terletak di Selo, suatu daerah tepat diantara gunung Merapi dan gunung Merbabu yang termasuk daerah kabupaten Boyolali, kami melewati Tempel terus menuju  arah Magelang setelah ada pertigaan Blabak langsung belok menuju arah Ketep, sebelum sampai Ketep ada pertigaan jalan dan langsung belok kekanan atau lebih tepatnya ke utara,akhirnya sampai ke base camp. Kami sampai di base camp pukul 20.30 jadi dari rumah membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di base camp. Hal pertama yang kami lakukan adalah memesan makanan nasi goreng,sambil menuggu nasi goreng aku main hape dulu, telpon ibu,kangen hehehe. Saat nasi goreng siap  santap ohh iya ada sepak bola,ternyata teman-teman ku dan banyak orang lain sedang menonton tv,kedudukan 1-0 buat Liverpool yang dicetak oleh Steven Gerrad melalui tendangan bebas, tentu hati ku berbunga-bunga (wuss omongan mu kis), tapi pada menit 80 Javier “Chicharito” Hernandes mampu memanfaatkan tendangan sudut dan berbuah gol,mulutku hanya bias berkata “waduh gol qiw,imbang dehh”,tapi dalam hatiku yang paling dalam berkata “b*ngs*t imbang,MU anj**ng, chicarito j**but”, tapi itulah aku tidak bisa mengeluar emosi, mungkin beda kalo Real Madrid atau PSS yang tanding karena kata yang keluar dari mulutku tidak sesuai kata yang ada di hati ku (fakiz = munafik).
Setelah pertandingan selesai kami hanya mengobrol dengan satu sama lain, ternyata yang akan mendaki gunung merapi tidak hanya berasal dari deket-deket sini, sampai ada yang dari jawa timur dan jawa barat, wow. Pada jam 21.30 kami memulai perjalanan dan petualangan pun dimulai, kami mentargetkan sampai di pos 1 jam 23.30. Sebelumnya kami mampir untuk membeli kopi dan dilanjutkan dengan menyusuri jalan menanjak penuh dengan debu, tapi sebelum itu kami berdoa terlebih dahulu aga selamat sampai tujuan yang dipimpin oleh saudara Seno (ketua Akmal baru wkwkwkw), ku nikmati perjalanan ini dengan rasa gembira menuju pos 1. Bisa dibilang jalur menuju pos 1 adalah jalur yang paling jauh, Kami melewati jalan setapak yang penuh dengan debu dan abu bekas letusan Merapi 2010 lalu, tanjakan demi tanjakan kudaki, dengan semangat dan rasa penasaran yang cukup tinggi “bagaimana ya rasanya dipuncak gunung merapi nanti hehehe”. Ditengah perjalanan kami saling menyapa dengan pendaki lain, sok akrap wkwkwkw, hatiku tetap merasa enjoy meskipun mata klilipan debu dan menghirup banyak debu, meskipun membawa beban berat seperti 2 botol AQUA ukuran 2 liter dan lain-lain aku tetap semangat. Namun ditengah perjalanan yang belum ada setengah perjalanan teman ku Fadhlan sudah tampak kelelahan, akhirnya kami sepakat untuk bertukar barang bawaan, 2 botol AQUA ditukar dengan sebotol minuman keras yang sebenarnya lebih ringan “Anggur Merah”. Tapi rasanya berbeda, meskipun barang bawaan menjadi lebih ringan tapi rasanya menjadi lebih berat seperti menanggung dosa, dosa peminum minuman keras mungkin sudah ditanggung yang membawa kali ya ckckckc. Rasa enjoy berubah dengan rasa sebal, sangat lelah dan berat gara-gara membawa “AM”, raut mukaku biasa saja dan tenang tapi hatiku mengatakan bangs******t, koq egx nyampe nyampe ya, tapi apa gunanya sih mengeluh, tetep semangat Kis. Kami malah hampir salah jalan, wong sudah ada jalurnya malah mblasak hehehe, halah yang pentingkan keatas wkwkwkw, kami berpencar untuk mencari jalan, sempat terdengar teman kami berkata “cari jalan yang enak saja”, mendengar hal itu dalam hatiku berkata “jalan paling enak ya jalan kerumah, masuk kamar, terus bubuk, capek naik gunung mendingan ngimpi naik gunung ajh wkwkwkw”,setelah menemukan jalan setapak bersama melanjutkan perjalanan. Akhirnya sampai juga di pos 1 yang hanya berupa batu berukuran hmm lumayan besar pada pukul 23.30 pas sesuai target, hal pertama yang aku adalah leyeh-leyeh , capek banget kaki serasa mau patah. Disaat kami beristirahat aku memandangi langit yang terang karena sinar bulan dan gemerlapnya bintang, memang bener kok terang meskipun ditengah hutan dan tidak ada listrik.
Ketika beristirahat aku membuka ponsel ku untuk sms TTM qu dan update status hehehe, tak lupa memberi kabar kepada bapak ibu wkwkwkw, tapi disana tidak ada sinyal, waduhh padahal kangen ew sama yang dirumah (huu manja kamu kis). Kulihat teman-teman ku juga terlihat murung karena tidak ada sinyal, mungkin kangen juga kali ya hahaha. 15 menit kemudian kami melanjutkan perjalanan, jalan yang tadi berupa hutan sedikit demi sedikit berupa bebatuan,. Rasanya tidak ada gunanya beristirahat tadi karena capek lagi, capek banget, Hoss hoss hoss. Meskipun berada diketinggian berapalah aku juga ngga ngerti, rasa dingin belum ada, padahal malam hari, di Godean malam hari udh dingin,di Merapi malah panas karena keringat dan dalam hati sempat berdoa jelek “semoga dingin”. Jalan yang kami lewati semakin  menanjak dengan penuh bebatuan dan sedikit dami sedikit pohon-pohon besar berubah dengan pohon perdu yang jenisnya sama semua. Kami tidak lupa untuk beristirahat sejenak, entah sudah berapa kali kami beristirahat, capek banget ew, rasanya pengen masuk kamar dan meloncat ke kasur ditemani bantal dan guling( mimpi naik gunung ajh biar ngga capek). Sedikit demi sedikit jalan berbatu kami lalui dan tak jarang kami tergelincir karena licinnya kerikil. Agar tidak lelah aku dalam hati menyanyikan yel-yel yang biasa untuk mendukung PSS sleman biar semangat, tapi percuma padahal kalo disekolah pelajaran olah raga saat lari aku biasa menyanyikan lagu meskipun hanya dalam hati untuk memberi semangat kepada diri sendiri dan tidak mudah cepat lelah, tetapi pendakian ke gunung Merapi ini percuma, aku dalam hati curiga bahwa biang kelelahan ini karena beban dosa yang aku pikul, yaitu Anggur Merah. Saat perjalanan aku hanya bisa berserah diri kepada Allah dan memohon kekuatan, kucoba  mendekatkan diri, kulalui perjalanan dengan mantap dengan membaca Bismillah. Aku mencoba akrap dengan semua hal yang ada digunung Merapi ini, tak ketinggalan ketika aku ingin buang air aku mencari tempat yang pas untuk menghargai, biar tidak kualat wkwkwkw. Meskipun rasa lelah tetap ada aku tetap berusaha mendekatkan diri kepada Allah,agar tidak tergelincir dan tidak terpeleset perlu cerdik dalam penempatan kaki di batu yang benar agar tidak terpeleset, agar tidak terpeleset aku berpegangan dengan rumput dan cabang pohon perdu yang tidak kuat aku dengan yakin bahwa alam sekitar akan menolong ku, Alhamdulillah selamat. Ketika kami beristirahat aku mencoba memandangi sekitar, diutara terlihat gunung Merbabu yang waktu itu hanya seperti mangkok yang tengkurap dan berwarna gelap diselingi indahnya bintang dan bulan, wow keren, aku terenyuh melihat ini semua,indah sekali, inilah ciptaan Tuhan, jujur aku baru menyadari kalau ciptaan Tuhan begitu besar dan indah, Subhanallah, aku bersyukur menikmati perjalanan ini dan yang pasti untuk selanjutnya aku akan bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan kepadaku dan aku percaya bahwa itu baik. Hal ini berbeda dengan teman-teman ku yang dalam perjalanan bisanya cuma misuh (berkata kotor), aku sedikit risi dengan gerutu dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut mereka, entah itu karena lelah, terpeleset, atau yang lainnya, malah menyalahkan pohon-pohon . akibatnya ranting daun putus dan mereka terpeleset,sukurin makanya sama alam tuw bersahabat dan dekatkan diri kalian kepada Allah,jangan salahkan yang lain dan bisanya Cuma misuh saja wkwkwkw. Tetapi rasa lelah memang luar biasa seakan kaki mau patah, tapi berjuang kis. Akhirnya kami sudah melewati jalur dengan batu-batu besar yang berarti sudah sampai dipos 2,disinilah pikiran kotor dan perbuatan tah terpuji ku dimulai, yaitu vandalisme atau corat-coret hahaha (ngga jadi bersyukur ne). Dengan bekal tipe-x aksi corat-coretku dimulai, tulisan PSS 1976, BCS><PSS, Akmal, SNZ, RESIS dan FKZ <3 semua wanita yang pernah mengisi hatiku hehehe, ada Ieznhaa, Lina, Cahyani, Mary, Fety, juga cewek-cewek yang Cuma Temen Tapi Mesra (Unyu-Unyu hehehe) ada Nindha, Dhiand, Nia, Joananda, Dima, Lidya, Nana dan Okta, kalian semua telah ada dalam catatan kehidupan ku dan untuk mendapatkan cinta kalian itu butuh perjuangan bagaikan mendaki gunung Merapi, seperti pepatah gunung tinggi kudaki,lautan luas kusebrangi wkwkwkw, untuk semuanya by FKZ.
            Setelah kami sampai di pos 3 yang berupa batu besar dengan tulisan “Jangan beri Merapi sampah” berarti harapan untuk mencapai puncak semakin besar. Sedikit tanjakan kudaki dan dipuncak tanjakan itu ada sebuah monument untuk mengenang seseorang yang meninggal akibat letusan gunung Merapi 30 tahun lalu, aku belum lahir berarti wkwkwkw. Akhirnya dari tadi hanya naik sekarang jalur mulai menurun dan menuju sebuah tempat yang luas berupa bebatuan yang bernama Pasar Bubrah, sekitar 200 meter dari puncak merapi pada pukul 00.30 yang berarti sesuai target 2 jam dari base camp. Disitu kami mencari tempat yang enak untuk berkemah dan dipilih disamping batu besar agar tidak terkena angin, kami memang sengaja untuk tidak membawa tenda dan hanya beralaskan mantol atau jas hujan. Aku berinisiatir untuk membuat mie instan,wuu sedap, saat aku menikmati mie instan aku melihat punak gunung merapi dan bintang-bintang,sangat indah, suasana pun terang meskipun tidak ada listrik bahkan satu sama lain terllihat jelas, tetapi aku memutuskan untuk tidur, maklum kaki udah kaya mau pata hehehe. Hawa dingin dimulai,hanya bermodalkan jaket dan sarung  aku menahan dingin yang menusuk kulit ini, bbbrrrrrr dingin banget, ku berusaha memejamkan mata dan akhirnya setengah tidur (setengah tidur hahaha,abiz gx bisa bubuq dingin ew). Pagi hari jam setengah 5 aku bangun, hal yang aku rasakan adalah dingin banget, rokok pun sepertinya tidak ada gunanya,tetapi pemandangannya sangat indah, langit sudah terang, matahari mulai muncul ditambah dengan gunung Merbabu diutara dan gunung Sumbing dan Sindoro dibarat, aku serasa diatas awan meskipun aku sudah diatas awan dengan terlihat awan yang seperti kapas serasa ingin anjlok wkwkwkw (kampungan kamu kis, terlalu banyak nonton Sponge Bob kale). Ketika matahari terbit atau Sunrise sangat indah, tak lupa photo-photo hehehe,tapi rasa senang itu diganggu dengan hawa dingin,huuu bbrrr dingin.. aku sarapan dengan bekal nasi yang juga dingin, iya Cuma nasi putih saja (seperti puasa mutih dan bertapa digunung Merapi cari wangsit saja hehehe). Pukul 6 suasana sudah terang benderang dan kami melanjutkan ke puncak, tapi barang-barang dan tas kami tinggal disela-sela seperti gua kecil, aku melihat rombongan lain sudah mendaki dan medannya buseettt, curam. Tapi aku tidak patah semangat, ”tujuan sudah didepan mata, mana mungkin berjalan mundur dasar pengecut”, kata hatiku kepada diriku sendiri. Ku mulai merayap diantara lautan pasir, begitu susahnya mencari tempat pijakan yang pas dan tak jarang pula aku kepleset dan ndlosor (ayo apa bahasa indonesianya ndlosor),buuiiiiih ternyata capek juga, udah mata klilipan lagi, sepatu juga penuh pasir. Akhirnya kami dapat melalui ini semua,weiitts perjalanan belum selesai,sekarang giliran jalur penuh batu,aku mencari tempat pijakan yang tepat agar tidak terpeleset jatuh serta batu-batu bekas pijakan ku jatuh mengenai orang lain. Aku sangat berhati-hati dalam hal ini, selalu terdengar kata-kata “awas batu” yang kurang lebih berarti ada batu yang sedang menggelinding dan memperingati orang yang ada dibawa agar tidak terkena batu tersebut, akupun berhati-hati agar tidak mencelakai orang lain,  mungkin saking peduli dan sayangnya aku sama orang laing jadi gak peduli dan sayang diri sendiri sehingga aku kurang cermat dan berhati-hati, karena sebuah batu melintas tepat diatas kepalakku dan berasa karena menyentuh rambut ku,kata pertamaku adalah” assuuuuuu”, entah apa yang terjadi jika aku berdiri tegak pasti aku akan celaka, untung aku agak merayap, Alhamdulillah ya Allah terima kasih udah sayang sama hamba, huuhhh selamet-selamet. Ditengah perjalanan aku beristirahat, ketika duduk disebuah batu aku berpapasan dengan bule perempuan, wuuiii cantik banget, ketika bule itu seperti terpeleset aku mengatakan dalam bahasa inggris “becereful miss” dan dia menjawab”oke oke thank you”jawab dia sambil istirahat duduk disebelah ku, kemudian dia berkata ”my name is Lisa,what your name”, aku menjawab “my name is Justin Beiber, my father is David Beckham, what your country?”tanyaku dengan asal-asalan,”my country is Slovakia”, dengan asal-asalan aku mengangguk,”can you help me, I ask for photo, please” kata dia pertanda dia minta tolong aku memfoto dia dan akupun memfoto dia dengan kameranya”thak you”,akupun menjawab “you are welcome, miss, becareful”, dan diapun menjawab “yes, hati-hati”jawab dia dengan mengerti sedikit bahasa Indonesia. Teman ku Yogex berkata “sok tau kis, kyo iso bahasa inggris”,”rag popo, rag kyo kwe, isone bahasa binatang, misuh hahaha”.
            Setelah perjuangan yang berat dan hampir celaka akhirnya sampai tujuan utama, yaitu puncak gunung merapi. Aroma belerang menyengat, pemandangannya begitu indah sekali, inilah ciptaan Tuhan sangat luar biasa dan tidak ada tandingannya. Kawah gunung merapi begitu besar tapi ujungnya kelihatan koq, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ada diujung sana, tinggal lompat udah sampe ke kabupaten Sleman hahaha. Tidak lupa foto-foto untuk bukti dan kenangan indah bahwa saya sudah pernah kegunung Merapi (huu pamer, biarin hihihi) dan kenangan untuk selalu berusaha dalam mencapai tujuan serta menghargai alam juga ciptaan Tuhan. Kemarin malam aku mengeluh karena capek dan lelah terbayar sudah dengan kepuasan mendaki sebuah gunung dengan ketinggian kurang lebih 2700 meter, ditambah dengan panorama indah, rasa capek pun menjadi hilang, pemandangan sekitar juga indah dengan latar langit luas beserta awan serta keindahan gunung Merbabu dan Sumbing-Sindoro, wow keren seakan tidak ingin pulang hehehe. Pukul 8 cuaca sudah sedikit panas akhirnya kami memutuskan untuk turun dan pulang. Aku berhati-hati sekali agar tidak jatuh tergelincir serta tidak menjatuhkan batu yang bisa mencelakai orang lain tapi juga gak lupa sayang diri sendiri hehehe. Giliran jalan berpasir aku seperti tidak bisa mengontrol diri seakan-akan aku lari sendiri karena memang medan dengan kemiringan ekstrim tapi berpasir, tapi enak seperti terbang hahaaha, tapi sampai di bawah ya ngglinding, celana dan sepatuku penuh pasir hehehe. Sampai di pasar bubrah kami istirahat sejenak sambil mengemasi barang-barang kami, meskipun diketinggian 2000 meter tapi kok cuacanya panas ya berarti efek global warming sudah mulai tampak ne. Perjalanan kami kembali dimulai, meskipun jalur yang kami lalui menurun tapi kelelahan dan kecapekan tidak kalah, kaki serasa mau patah, tak jarang kami break sebentar. Setelah melewati jalur pohon perdu sekarang melewati hutan,tapi jalurnya banyak debu,buuhhhh menderita deh,udah mata klilipan mau bernafas sesak,apa lagi temen ku menuruni gunung sambil berlari wah debu-debunya mengepul semua,asuu. Entah berapa jam kami menuruni gunung karena yang aku pikirkan setelah sampai di base camp aku mau langsung ambruk capek banget. Langkah demi langkah aku lalui ini semua, turun gunung terasa sama seperti naik gunung, tapi gak papa yang penting senang dan puas. Akhirnya kami sampai di base camp pukul 10, wah kaki ku seperti mau patah, teman ku saja langsung ambruk karena kecapekan, tapi sebelum tidur aku makan nasi rames dulu ahh laper wkwkwkwk. Setelah aku makan kami langsung tidur,pukul 12 kami memutuskan pulang ke Godean dan sampai dirumah dengan selamat.
            Banyak pelajaran yang kupetik pada perjalanan ini dan aku mengambil hikmahnya, menurut ajaran agama Islam minuman keras itu haram hukumnya, bagi yang meminumnya dosa, ya Allah ampunilah dosa ku. Pelajaran selanjutnya adalah kita harus berjuang dalam mengarungi kehidupan ini, jika kita ingin terus maju maka kita harus berjuang untuk mencapai apa yang kita tuju, karena jika kita mundur maka kita hanya seorang pengecut. Pelajaran ketiga adalah kita harus pandai bersyukur dalam menjalani hidup ini, karena hidup penuh perjuangan dan jika kita tidak bersyukur maka hal buruk akan menimpa. Pelajaran keempat adalah bahwa manusia adalah makhluk social dan satu dengan yang lain saling membutuhkan, bagiku teman adalah segalanya dan terima kasih untuk teman-teman yang kompak saling bahu-membahu dan tolong-menolong terhadap sesame,you are my best friend. Pelajaran selanjutnya adalah bahwa dunia itu luas, jika kita tidak belajar maka kita hanya bagaikan seekor kodok melihat kubangannya sebagai lautan luas, untuk bergaul dengan dunia internasional diperlukan kemampuan bahasa inggris yang baik, tapi kita juga harus ulet, sedikit demi sedikit kita belajar maka kita akan capai apa yang kita cita-citakan meskipun dengan bahasa inggris yang berantakan hehehe. Pelajaran lain yang kita petik adalah hargai alam, kita diciptakan di muka bumi untuk mengelola dan memanfaatkan apa yang ada di bumi ini, oleh karena itu kita jaga alam sekitar kita dan jangan rusak alam karena jika alam marah kita sebagai manusia. Terima kasih gunung Merapi, pengalaman dan pelajaran yang ku terima dari mu akan selalu aku kenang dan aku gunakan sesuatu yang bermanfaat.

                                                                                              “Save Our Mother Earth”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read more: http://www.caraseoblogger.com/2013/11/cara-menambahkan-animasi-burung-twitter.html#ixzz3JluQWw4H