#Box-Banner-ads { margin: 0px; padding: 5px; text-align: center; } #Box-Banner-ads img { margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 1px solid #c0c0c0; } #Box-Banner-ads img:hover { margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 1px solid #333; }

Minggu, 21 Februari 2016

Saya Tidak Malu



Penulis : Fakhis S.F. (5 September 2011)
            Tepat setahun sudah saya membuat sebuah artikel berjudul Saya Tidak Kecewa,artikel tersebut saya tunjukan untuk sekolah saya tercinta dan saya banggakan yaitu SMA N 1 SEYEGAN. Tinggal 6 bulan lagi aku menjadi siswa SMA N 1 SEYEGAN,tak terasa aku telah meninggalkan pengalaman dan kenangan setelah 2 tahun menjadi siswa disekolah itu. Tapi apalah gunanya masa lalu,masa lalu hanya bisa dikenang dan dijadikan pelajaran sebagai akibat kesalahan yang kita buat dimasa lalu,sekarang kita harus memikirkan masa sekarang dan masa depan,diantaranya UJIAN NASIONAL. Seperti tahun-tahun yang lalu dan masa saya SMP,Ujian Nasional selalu menjadi momok yang menakutkan bagi murid,maka dari itu mulai dari sekarang aku akan belajar sebisa dan sesempat mungkin untuk meraih hasil maksimal di Ujian Nasional. Jika kami mendapat hasil baik di Ujian Nasional maka secara tidak langsung akan membanggakan nama SMA N 1 SEYEGAN dan sekolah tercinta kita ini menjadi terkenal dan favorit yang sekitar 3 tahun lalu saya tidak tahu yang namanya SMA N 1 SEYEGAN.
            Beberapa waktu lalu saya mendengar bahwa ada teman-teman saya sedang berkumpul sembari bercanda dan ada yang menyebutkan sebuah sekolah bernama SMA N 12 YOKYAKARTA,setahuku tidak ada nama sekolah itu,setelah aku bertanya saya malah dikatain ndeso,akupun tambah bingung dan setelah dijelaskan ternyata SMA N 12 YOKYAKARTA itu hanya sebuah kedog dan nama samaran sekolah kita tercinta SMA N 1 SEYEGAN. Serasa lidahku menjadi kelu,hati ku pun menjadi gundah,tapi aku cuek saja,palingan tadi Cuma bercanda dan akupun juga ikut tertawa. Ketika jam sekolah selesai akupun memutuskan langsung pulang kerumah,sesampai dirumah aku ganti pakaian,kemudian aku sms’an dengan kenalan baruku yang bernama Okta Puspitasari,dia masih kelas 3 SMP dan disekolah di SMP N 3 GODEAN,berarti mantan adik kelas ku hehehe,aku bercanda dengan dia dengan mengaku bahwa aku sudah kuliah di UGM hahaha,tapi dia berkata kalau aku bohong,karena dia tahu kalau aku bersekolah di SMA N 1 SEYEGAN. Tetapi secara tidak sadar aku teringat sebuah sekolah bernama SMA N 12 YOKYAKARTA,hahaha lucu juga gimana reaksi orang kalau aku bilang aku bersekolah di SMA N 12 YOKYAKARTA mesti teman-teman ku pada bilang preeeeekkkkkkkkkk hahaha. Karena tidak ada aktivitas yang berarti jadi aku Cuma menonton TV sambil facebook’an,aku lihat profil teman-teman ku ternyata pada statusnya bertuliskan bersekolah di SMA N 12 YOKYAKARTA,aku tercengang melihat ini,nggak cewek ngga cowok status pendidikannya juga kya gitu. Hal ini berbeda 2 tahun lalu saat pertama pendaftaran sekolah,kebanyakan status pendidikannya bersekolah di SNZ atau SUNRIZE SCHOOL TERROR. Tapi itukan hak mereka dan mereka bebas melakukan apapun yang mereka suka dan aku tidak bisa melarang,apa lagi facebook kan sebuah situs tempat kita melakukan aktivitas yang sebebas-bebasnya.
            `SMA N 1 SEYEGAN berdiri tanggal 18 Juli 1983,bertempat di Gentan, Margoagung, Seyegan,Sleman, Yk, sudah 28 tahun berdiri dan juga sudah 5 kali pergantian kepala sekolah. Dalam rentan waktu yang cukup lama SMA N 1 Seyegan terus meraih prestasi diberbagai bidang,mulai dari bidang IPTEK,Tonti,Atletik,Olah raga dan lain lain, dan pada tahun 2009 telah berstatus RSSN (Rintisan Sekolah Standar Nasional) memasuki tahun pertama,tentu saja untuk meraih prestasi yang membanggakan tersebut diraih dengan kerja keras dan keuletan para warga sekolah,mulai dari kepala sekolah,guru,staf,serta para siswa-siswi dan prestasi tersebut ditujukan kepada SMA N 1 SEYEGAN,bukan SMA N 12 Yokyakarta. Memang ada rasa sedikit kekecewaan saat divonis menjadi murid SMA N 1 Seyegan,begitu pula dengan saya karena kalau boleh jujur saat pendaftaran sekolah saya tahu letak sekolah ini bahkan tidak tahu bahwa ada sebuah sekolah yang bernama SMA N 1 Seyegan, bahkan butuh waktu 15 menit untuk mencari letak sekolah ini,tapi aku harus menerima kenyataan bahwa aku bersekolah disini,setelah saya pikir-pikir sekolah ini bagus,tempatnya luas,fasilitas lengkap dan tetap saja banyak diburu calon murid,sebagai bukti sekolah ini menolak banyak calon siswa yang nilai UNASnya kurang. Aku bangga bersekolah di SMA N 1 Seyegan dan aku ingin membanggakan dan mengharumkan SMA N 1 Seyegan,bukan SMA N 12 Yokyakarta.
            Lalu bagaimana dengan yang mengaku bersekolah di SMA N 12 Yokyakarta,apa yang mereka banggakan,apakah karena ada kata Yokyakarta sehingga bangga bersekolah yang letaknya dikota dan malu bersekolah yang letaknya didesa,atau ada rasa gengsi terhadap teman-teman mereka yang bersekolah yang letaknya dikota,atau bahkan hanya sekedar iseng. Yang pasti yang mengaku bersekolah di SMA N 12 Yokyakarta secara tersirat tidak terima kenyataan bahwa mereka bersekolah di SMA N 1 Seyegan,kalau malu ya pindah sana kalau perlu mati saja sana,dalam hidup kita harus tegas dan terus terang,tidak main belakang dasar pengecut. Jujur sebenarnya ketika awal-awal pertama aku menjadi murid sekolah ini,tapi mau bagaimana lagi,andai saat Ujian Nasional SMP aku belajar lebih tekun maka aku tidak akan menjadi murid sekolah ini. Tetapi mau bagaimana lagi,menyesal tiada guna,menggerutu nggak jelas hanya kurang kerjaan,yang harus dilakukan adalah terima keadaan dan terus berjuang serta kerja keras untuk mendapatkan hasil maksimal,yaitu Ujian Nasional. Dari SMA N 1 Seyagan kita mulai cita-cita kita dari sini,kita buktikan bahwa SMA N 1 Seyegan bukan sekolah kampung,kita buktikan dengan prestasi.
            Sebenarnya banyak kejadian,pengalaman, dan kisah seru yang dialami teman-teman di SMA N 1 Seyegan,tapi entah mengapa mengakunya SMA N 12 Yokyakarta,siswa yang mengaku bersekolah di SMA N 12 Yokyakarta hanya seorang Pengecut. Kita buktikan bahwa sekolah ditengah kampung itu tidak berarti kampungan,kita harus yakin bahwa kita bisa. Kita buat bangga SMA N 1 Seyegan tercinta dan kita raih cita-cita dari SMA N Seyegan dan kita buktikan bahwa kita bisa sukses karena bersekolah di SMA N 1 Seyegan. Sekolah kita dalam tahap menjadi Sekolah Model, kita berusaha agar bisa mengharumkan nama SMA N 1 SEYEGAN.
Aku bangga bersekolah diSMA N 1 SEYEGAN dan FUCK SMA N 12 YOKYAKARTA

Saya Tidak Kecewa



Penulis : Fakhis S.F. (5 September 2010)
Sudah sebulan saya tinggalkan kelas X dan sebulan sudah saya memasuki kelas XI dengan jurusan IPA. Saya disini akan mempunyai teman dan keluarga baru dikelas ini dan saya berharap akan terpacu semangat dalam belajar. Di kelas XI IPA 3 ini hanya ada 5 anak dari teman kelas XB,dua cewek yang bernama Andriani Setyianingrum dan Anisa Lutfi Azahra,sedangkan sisanya tiga cowok,yaitu Alif Nury,Ary Prasetyo Raharjo dan saya sendiri,di kelas XI ini saya berkesempatan duduk sebangku dengan Alif Nury. Tetapi kesan pertama saya masuk jurusan IPA ini membosankan,murid-murid lainnya terlihat diam bahkan cenderung sepi (mungkin karena belum saling mengenal),hal ini bertolak belakang ketika kelas X yang semua diisi dengan ceria (rame hehehe).
28 Juni 2009,saat pendaftaran SMA
Hari ini adalah hari pertama pendaftaran SMA/MA/SMK dimulai,para lulusan SMP/MTs mulai sibuk mencari sekolah baru,termasuk saya. Pertama saya ingin masuk ke SMK N 2 Yokyakarta (Stemsa) jurusan Multimedia,tetapi karena suatu hal saya putuskan untuk mendaftar di SMA saja. Sejujurnya saya ingin sekali mendaftar di  SMA 11 Yokyakarta,saking inginnya tiga hari waktu pendaftaran saya habiskan di SMA 11 ini. Untuk mendaftar disekolah ini nilai saya dirasa cukup,tetapi peraturan baru menyebutkan bahwa hanya 30% calon siswa dengan KK diluar kota saja yang berhak mendaftar di seluruh SMA di kota Yogya,aku tetap optimis untuk masuk se sekolah ini. Pukul 11.00 Tak disangka aku terlempar,ternyata nilai rata-rata calon siswa dari KK luar yogya mempunyai nilai lebih dari pada calon siswa yang mempunyai KK yogya padahal hanya 30% KK luar yogya yang hanya diterima,dengan berat hati aku berpaling kesekolah lain. Kemudian aku pindah ke SMA 4,dengan alasan sama terpaksa aku mendaftar di SMA Mlati,cukup lama aku menunggu kesempatan agar aku bisa menjadi murid disekolah ini,di sekolah ini pun ternyata nilai 32,45 tidak dapat menjadi siswa sekolah tersebut. Saya bingung termasuk bapak dan  ibu saya yang selalu menemani mendaftar kemana saya akan melanjutkan sekolah,untuk SMA Godean dan SMA Sleman dirasa tidak mungkin. Kemudian saya diberitahu oleh seseorang yang tidak saya kenal,oleh orang itu saya disuruh mendaftar di SMA N 1 Seyegan,saya berfikir patut dicoba,jujur sebelumnya saya tidak tahu letak sekolah ini bahkan tidak tahu bahwa ada sebuah sekolah yang bernama SMA N 1 Seyegan. Bahkan butuh waktu 15 menit untuk mencari letak sekolah ini,pukul 13.30 tanpa basa-basi langsung kumasukan SKHUN,dengan hati berdebar aku menunggu detik demi detik,jika aku tidak diterima di sekolah ini saya berncana mendaftar di SMK Sedayu dengan opsi jurusan IT atau otomotif,tetapi saya berharap menjadi siswa sekolah ini. Pukul 14.00 adalah batas waktu penerimaan siswa baru dan saya diterima menjadi murid SMA N 1 Seyegan.
Kesan saya menjadi murid SMA N 1 Seyegan adalah kecewa,saya berpikir andai UNAS lalu saya bisa serius pasti saya tidak akan menjadi siswa di sekolah yang awalnya tidak tahu bahwa ada sebuah sekolah yang bernama SMA N 1 Seyegan. Apa yang akan dikatakan orang jika saya ditanya dimana saya bersekolah,rasa malu pasti ada. Saat pembagian kelas aku mendapat jatah dikelas XB dengan nomor absen 15,aku tidak kenal sama sekali teman-teman dari kelas B ini,perlahan tapi pasti aku membayangkan kita akan lalui ini bersama. Kebersamaan bersama anak-anak block B membuatku betah untuk menjadi siswa SMA N 1 Seyegan,banyak hal-hal menyenangkan dan heboh,kejadian pertama yang membuat kelas kami heboh adalah membolosnya teman kami Muhammad Rizal Wijayanto hingga satu bulan lebih,akupun tampak bingung koq ada yang seperti ini. Ada lagi saat kami pesta miras di tempat yang sedikit mengerikan di dekat SMP 1 Sleman,hingga tawuran saat kemah dalam rangka kegiatan pramuka,dan lain-lain yang tentunya menyenangkan karena seperti itulah habitat saya sewaktu di SMP. Di kelas XB ada 15 murid laki-laki dengan sifat dan kepribadian yang berbeda-beda,teman kami bernama Bhakti Anas Fergitama yang sering menjadi bahan kejahilan,jadi ingat menjahili dia tentang dia yang sering nggodain cewek yang menurut skenario dia dicari oleh cewek itu kemudian dihajar,wkwkwkw. Cerita lain saat kelas kami diberi tahu akan mendapat giliran upacara kemudian kami melakukan latihan,ketika akan latihan pintu kelas ternyata dikunci oleh teman kami yang bernama Danar Aldi Airlanda sehingga wali kelas kami yang bernama Ibu Siti Nur Yanti tidak dapat masuk kekelas,setelah lama berusaha membuka akhirnya bu wali kelas mutung dan pergi begitu saja,sejak itu kami selalu tertawa mengingat peristiwa tersebut dan menjulukinya dengan sebutan bu mutungan,,maaf yaa bu,Cuma bercanda hehehe..
Cerita lagi dari bu Siti ketika kami mengira pelajaran fisika yang menjadi mata pelajaran beliau sedang kosong sehingga kami segerombol memutuskan pergi ke kantin,tapi tak disangka ternyata bu guru sedah masuk,kami berusaha diberitahu teman kami yang bernama Danar Aldi Airlanda,dia dikenal teman yang paling konyol dan suka bercerita,tetapi kami tidak mempedulikannya karena kami mengira dia bohong,akhirnya kami dimarahin dech,padahal bu guru sedang hamil yang emosinya pasti sedang labil,sekali lagi maaf ya bu,hihihi. Ada lagi cerita waktu PKL pramuka di MTs Sleman,kami harus mengatur bocah super nakal untuk mau mengikuti instruksi kami,mulai dari menghadang di depan gerbang,sampai mengajari menulis,setiap memberi materi pasti ada satu suara yaitu kapan pulang dengan saling menyaut dengan alasan sakit lah,ada perlu lah,sampai mbah ku melahirkan,pokoknya aneh-aneh,tetapi berkat ketlatenan dan kerja sama kami dapat mengatasi masalah tersebut. Ada juga cerita tentang pramuka,pramuka adalah kegiatan untuk melatih kedisiplinan dan jika tidak hadir dalam kegiatan pramuka maka akan dihukum kerja bakti membersihkan seluruh latar sekolah,wow,contohnya saya sendiri, se ingat saya,saya selalu rajin berangkat pramuka (se ingat ku lho hehehe),tapi saya selalu kena hukuman disuruh kerja bakti membersihkan latar sekolah,huft,entah berapa kali saya dihukum, tapi hukuman ini kita ambil sisi positifnya saja,siip. Cerita tentang pramuka selain tentang kegiatan pramuka biasa dan juga PKL (praktek menjadi Pembina pramuka hehehe) ada cerita tentang kegiatan perkemahan yang bertempat di desa kelapa sawit,Turi,pertama saat kegiatan perenungan di malam hari,saat para murid cewek menangis,murid cowok malah ribut sendiri karena mendapat sedikit gangguan dari anaq-anag CTZ (SMA Turi) yang bergerilya di kebun salak,wow,akhirnya kami tidak konsentrasi kegiatan pramuka dehh. Terus saat kegiatan selesai dalam perjalanan pulang kami di lempari batu oleh cah CTZ dari perempatan Turi hingga jalan magelang,sebenarnya kami membawa bekal batu dari kuburan,kata salah satu teman kami jika mereka kena batu maka akan kobong (terbakar) hahaha,tapi semua amunisi atau batu dari kami tidak mencapai sasaran,ketika persediaan batu habis kami hanya pasrah dilempari batu oleh musuh,tapi kami tidak bisa diam saja,salah satu teman kami Danar Aldi Erlanda nekat melempar piring dan ternyata mengenai sasaran. Karena melihat hal itu semua benda yang bisa dilempar kami lempar,ada piring,sendok,kayu,karung dan lain-lain pokoknya bisa dijadikan amunisi bahkan wajan dan tabung gas hampir jadi bom,saat aku mencari amunisi berupa patok tenda yang aku sengaja pungut dari perkemahan,saat aku mau menyerahkan ke teman-teman eksekutor tiba-tiba ada lemparan batu yang mengenai dadaku,duuggh,akupun kaget,bagiku rasanya tidak sakit Cuma kalo dipencet rasanya empuk-empuk hehehe,setelah kami sampai dijalan magelang kami sudah aman dan bebas dari tekanan, sebuah pengalaman yang akan selalu aku kenang dan tidak terlupakan.
Sebenarnya masih banyak cerita dari Block B yang ingin saya ceritakan,seperti penanaman pohon di Cangkringan,nongkrong di bukit cinta dan di tridadi,nggodain cewek yang masih SMP,ngedrop Bos’se (SMK Seyegan) hanya dengan 5 orang,lomba futsal dalam rangka class meeting porseni akhir tahun,pesta chiu saat perpisahan atau pensi (pentas seni) dan masih banyak lagi yang tidak saya ceritakan,mungkin akan saya ceritakan pengalaman unik lainya bersama Block B dilain kesempatan. Kesimpulannya adalah saya mendapat keluarga disini,mulai dari cerita,pengalaman dan teman-teman. Banyak orang termasuk murid-murid SMA N 1 Seyegan menyesal karena hanya diterima ( terbuang kasarnya) di SMA ini,tapi saya tidak menyesal dan kecewa. Saya akan belajar tekun di sekolah ini,berbagi ilmu,cerita dan pengalaman dengan sesama,menjalin persahabatan,belajar kebaikan dan meraih cita-cita yang kuawali di sekolah ini. Disisi lain dalam hatiku aku bangga melakukan aksi vandal dengan mencoret fasilitas umum dengan tulisan SUNRIZE atau SNZ’012, terserah orang menghina dan mencela tetapi itu urusan mereka,aku tidak bisa melarang karena itu juga hak mereka dan aku hargai hak mereka,oleh karena itu hargai hak ku donk. Yang penting jalani masa sekolah di sekolah ini dengan kenangan indah karena aku tidak menyesal sekolah di SMA N 1 Seyegan.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada setiap warga SMA N 1 Seyegan baik Guru,karyawan yang telah membimbing kami dan tidak lupa teman-teman memberikan kenangan dan pengalaman seru kepada saya. Tak lupa saya minta maaf jika saya mempunyai kekurangan dan kesalahan atau sesuatu yang kurang berkenan dihati. Oleh karena itu saya mohon doa restu dan bimbingannya dari para guru serta dukungan dari teman-teman untuk meraih sukses,Amin.
Sukses buat SMA N 1 SEYEGAN dan glory for SUNRIZE
By : SNZ ’012 (FKZ)

Politik Apartheid



Penulis : Fakhis S.F. (18 Desember 2011)
We shall not be moved
            Politik Apartheid adalah suatu bentuk diskriminasi terhadap bangsa asli afrika atau berkulit hitam. Suatu bentuk politik yang berusaha mengurangi hak kebebasan kaum kulit hitam di Afrika Selatan yang dilakukan oleh kulit putih / keturunan eropa. Hal ini tentu merupakan pelanggaran HAM,kaum kulit hitam yang sebenarnya penduduk asli / tuan rumah terasa seperti terpinggirkan sebagai warga kelas dua,bahkan fasilitas umum dibedakan dan tentunya buat kaum kulit putih mendapat fasilitas yang lebih baik. Tidak hanya itu kaum kulit hitam dianggap kaum kotor,sebagai contoh ibukota Afrika Selatan Johanesberg direncanakan akan dibersihkan dari para kulit hitam, tentu ini merupakan pelanggaran HAM yang berat. Tapi diantara kegelapan ada cahaya yang menerangi dan member harapan,dia adalah Nelson Mandela,dia rela mengorbankan harta bahkan nyawa sekalipun untuk mengambil kembali hak yang dimiliki kaum kulit hitam,dia bahkan dijebloskan ke panjara seumur hidup. Tetapi perjuangannya membuka mata dunia, sebagian besar dunia mengecam politik apartheid yang dilakukan bangsa kulit putih dan akhirnya pada tahun 1993 politik Apartheid dihapuskan dan Nelson Mandela dibebaskan bahkan pada pemilu terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika selatan. Itulah arti dari politik Apartheid dan perbedaan warna kulit adalah suatu hal yang melanggar Hak Asasi Manusia.
            Tetapi bukan masalah politik yang terjadi di Afrika Selatan dan termasuk perbedaan warna kulit yang akan saya bicarakan karena itu bukan dunia saya, tetapi yang akan saya bicarakan adalah tentang dunia saya,yaitu saya sebagai remaja berusia 17 tahun yang menyukai olah raga Sepak Bola. Nama ku Fakhis,tinggal di Godean, Sleman, seperti kebanyakan warga Godean terutama dikalangan remaja adalah suporter fanatik sebuah klub yang ada di DIY,yaitu PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta,setahuku di Godean ada beberapa laskar pendukung PSIM,seperti Gabruth,Pejah Gesang,Brigezt dan beberapa laskar Maident. Begitu juga dengan pendukung PSS ada banyak laskar pendukung PSS. Pendukung PSIM pecah menjadi dua,yaitu Brajamusti dengan kaos warna biru dan The Maident dengan kaos warna hitam. Aku pernah mendengar cerita bahwa ada seorang Maident ditusuk oleh orang dengan memakai kaos Gabruth dan di facebook aku melihat sebagian posting berisi tentang permusuhan BM-MI,hmm kelihatannya menarik. Lalu bagaimana dengan pendukung PSS,seperti yang kita ketahui bahwa suporter  PSS adalah Slemania dengan atribut warna hijau, tetapi pendukung PSS bukan hanya Slemania,tetapi juga ada sekumpulan orang yang tiada henti untuk mendukung PSS di tribun kuning /selatan dengan memakai atribut warna hitam yang dikenal dengan nama “Brigata Curva Sud”. Brigata : Brigade, Curva : sudut /tribun, Sud : selatan, jadi maksudnya adalah siapapun yang mendukung PSS berada ditribun selatan maka dia termasuk Brigata Curva Sud,tidak ada pengecualian,yang penting Loyalitas dan Totalitas untuk PSS.
            Tapi apa yang terlihat hari sabtu tanggal 17 Desember 2011 kemarin,kami tidak bisa masuk stadion hanya karena kami memakai kaos warna hitam,padahal hari itu adalah hari yang aku tunggu selama kurang lebih 8 bulan karena hari itu adalah Laga Perdana PSS vs Persipasi,tentu saja kesan laga perdana dengan laga-laga lain berbeda. Yang kami lakukan seperti hanya bisa pasrah dan mendukung PSS dengan bernyanyi meskipun diluar stadion,ketika terdengar sorak sorai karena terjadi gol aku merasa iri ingin berada di dalam stadion dan ketika laga usai dan bus tim tamu keluar emosi ku kuluapkan dengan melempari bus tersebut dengan batu (ben modaarrrrr sekalian,udah emosi bgt ne). Aku sangat kecewa dengan hal ini,seharusnya kita bisa bergandeng tangan ,bukan permusuhan karena politik. Pada saat laga Uji Coba PSS vs Sriwijaya FC terdengar lagu yang dinyanyikan oleh Slemania dengan mengganti lirik lagu “Tinggalkan Genk Tinggalkan Partai” menjadi “Tinggalkan Genk Tinggalkan Ultras”,tentu hal ini membuatku emosi,apa salah kami. Tentu masih teringat musim lalu saat laga PSS vs Perserui ketika kami para BCS sedang pesta flare,ketika selesai terdengar nyanyian “Ultras asu..Ultras asu…buat apa Ultras buat apa Ultras,Ultras itu tak ada gunanya” dari tribun utara,tentu aku emosi dan mengacungkan jari tengah ku dan menghujat mereka,tiba-tiba datang seorang Bala Slemania dan memukuli seseorang disebelahku,tentu dengan sigap teman-teman BCS mengkroyok Bala tersebut,tiba-tiba sang ketua Slemania menampari kami dan giliran si ketua yang kami keroyok,hal itu selesai setelah polisi datang. Tapi belum berakhir diluar stadion,para Slemania melempari kami dengan batu sampai kena lutut ku,aduhh memar dan berdarah. Itulah yang terjadi,terjadi diskriminasi terhadap sesama pendukung PSS hanya karena memakai kaos warna hitam dan bukan slemania,sudah pernah kukatakan bahwa darah ku itu Hijau, hanya saja memakai kaos warna Hitam dan mendukung di tribun kuning/selatan, satu tekad satu tujuan totalitas dan loyalitas untuk PSS.
            Alangkah indahnya jika sepak bola murni sebagai olahraga,tidak dicampur adukan dengan politik. Tetapi kenyataannya politik tidak hanya di PSSI,tapi juga merasuk ke daerah,sudah menjadi rahasia umum jika para petinggi Slemania adalah kader partai politik. Para Slemania dengan berbagai alas an yang tidak relevan dan kurang jelas selalu memojokan kami, termasuk menyalakan red flare dan smoke bom dianggap sebagai teroris,tapi itu salah karena itu adalah bentuk dari kreatifitas kami,dan moto kami adalah Ultras No Politica. Jadi apa bedanya dengan politik Apartheid yang terjadi di Afrika Selatan,politik berkelahi hanya bisanya caci maki, PSS bukan hanya sekedar klub tetapi sebagai identitas,kalau hanya pemain mereka hanya tanda tangan,urek..urek..urek… udah selesai, Identitas bahwa kami anak Sleman dan punya kebanggaan yang patut dibanggakan, karena itu kami disini JUGA anak Sleman sampai mati mendukung PSS semuanya PSS hanya PSS. Apa salahnya sihh kalo kami memakai kaos warna hitam dan bukan Slemania,nggak ada undang-undangnya kalau mendukung PSS harus menjadi Slemania dan memakai kaos warna hijau. Apa yang akan terjadi dikemudian hari? apakah akan terjadi permusuhan diantara sesama pendukung PSS? permusuhan antara warna Hijau vs Hitam? hanya waktu yang bisa menjawab, sebenarnya jika tidak ada unsur politik maka semua ini tidak akan terjadi. Jadi pendukung PSS nggak harus Slemania dan memakai atribut warna Hijau,yang penting kita tunjukan tekad,tujuan,totalitas dan loyalitas untuk PSS, Being Ultras Isn’t a Crime.

            Sleman Belong’s To Me

My Pride is 1976



Penulis Fakhis S.F. (17 Mei 2011)
Support your local football team
            Sepak Bola adalah olah raga paling popular di Indonesia bahkan dunia,sepak bola adalah sebuah olahraga permainan yang dimainkan oleh 11 pemain dalam waktu 2 x 45 menit,cara bermainnya adalah saling mengumpan antar pemain dan menendang kearah gawang dan masuk ke gawang atau biasa disebut GOL,,siapa yang mencetak gol paling banyak adalah pemenangnya. Aku dilahirkan dari keluarga biasa,Ayahku bekerja sebagai Pegawai Negeri dan Ibuku bekerja sebagai karyawan di bank,kakek dari Ayahku hanya seorang buruh di pabrik rokok sedangkan kakek dari ibuku hanya mantan anggota Polisi/ABRI. Tetapi dari perbedaan ini ada sebuah persamaan,yaitu kegemaran menikmati pertandingan sepak bola,keluargaku memang gemar menonton sepak bola di TV.
Oleh keluargaku aku diperkenalkan olahraga sepak bola mulai dari usia balita,sejak kecil bermain sepak bola adalah hal yang populer di desaku,hampir setiap sore aku bermain sepak bola bersama teman-teman, sedikit demi sedikit aku mulai mengerti sepak bola. Setiap orang pasti mempunyai klub atau Negara jagoan masing-masing baik itu di pentas lokal maupun di pentas internasional. Klub asing pertama yang aku kenal adalah Manchaster United,aku mengenal klub ini karena selain juara liga inggris musim 2002/2003 juga karena pemainnya yang hebat seperti David Beckham yang terkenal dengan tendangan bebasnya dan menjadi artis serta model terkenal, juga karena namanya mudah dikenal yang biasa disingkat MU. Klub lainnya yang aku kenal sejak kelas 4 SD dan paling aku sukai dan aku idolakan sampai sekarang adalah Real Madrid,aku menyukai klub ini pertama karena seragamnya warna putih yang terlihat elegan dengan tulisan sponsor BenQ Simens didada,tetapi alasan paling kuat aku menyukai klub ini adalah because I am hunting glory.Real Madrid adalah klub dengan sekumpulan bintang sepak bola,hampir semua orang didunia mengenal seluruh pemain Real Madrid yang berjuluk Los Galaticos (klub bertabur bintang),mulai dari kiper Iker Cassilas,bek tangguh Fernando Hiero,Roberto Carlos dan Michael Salgado,kreatifitas,kecepatan dan umpan akurat dari Zinedine Zidane,Luis Figo,David Beckam,Guti Hernandes dan Javier Saviola serta naluri membunuh ala Ronaldo,Raul Gonzales,Van Nistelroy serta bintang muda Sergio Ramos,Robinho dan Cassano yang memang kelas wahid,klub dengan Line Up terbaik merupakan the dream team dan pastinya akan membuat angker sebuah katredal sepak bola bernama stadion Santiago Bernabeu kebanggaan Madridista. Tak ketinggalan di liga Indonesia adalah Persija Jakarta karena warna orange pada seragamnya yang terlihat mencolok serta ada one man,one hero and one legend,his name is Bambang Pamungkas.
Tetapi diantara kehebatan klub-klub diatas, ada klub yang aku pertama kali mengenal dan mengetahui nama dari sebuah klub,sebuah klub lokal dan medioker yang Ku lihat,Ku dukung,Kubanggakan,nama klub itu adalah PSS sleman.aku mengetahui nama PSS sejak kelas 1 SD dari pergaulan teman-teman dan mulai mengenal mulai kelas 4 SD karena menjuarai Divisi satu liga Indonesia.walau aku tidak mendukung langsung distadion yang waktu itu berkandang di Mandala Krida,tetapi aku turut bangga dengan prestasi anak-anak sleman. Musim 2005/2006 aku mulai diajak oleh Bapakku menonton PSS di stadion Tridadi karena stadion Mandala krida dipakai klub promosi baru,yaitu PSIM Yokyakarta. Stadion selalu penuh dikala menonton aksi Marcelo Braga,Anderson Dasilva,Kurniawan Dwi Yulianto,Rochi Putiray dkk bermain,baik orang tua hingga anak-anak,saking sesaknya agar tidak antre panjang Ayahku terpaksa membeli tiket di Calo. Suara gemuruh yang dinyanyikan suporter SLEMANIA dan warga sleman membuat semangat skuad PSS dan membuat grogi dan takut bahkan terkesan angker bagi lawan yang bertandang di stadion Tridadi. Mulai awal-awal kelas 7 atau 1 SMP kutinggalkan atribut HIJAU Slemania dan berganti mengenakan atribut BIRU Brajamusti,aku menonton PSIM karena pengaruh dan ajakan teman-teman,tetapi hanya beberapa bulan saja dan kembali memakai atribut hijau. Seiring pergantian Bupati,kandang PSS pindah menuju rumah baru,kebanggaan baru,serta harapan baru bagi Slemania dan warga Sleman,yaitu stadion Maguwoharjo. Hampir setiap ada pertandingan home aku selalu menyempatkan menonton PSS distadion,”walau hujan keras kukan bersikeras,panas matahari kutidak peduli,super elang jawa selalu dihati,kudukung PSS walau sampai mati,,ayo PSS - ayo PSS,jadi juara bawa sleman ke super liga”. Aku nekat membolos sekolah hingga membohongi pacar hanya untuk melihat 22 orang dilapangan yang saling berebut bola di disebuah tempat bernama stadion Maguwoharjo,ku rela panas-panasan dan hujan-hujanan serta menahan lapar dan rela keluar darah dilutut ku hanya untuk melihat Kau menang.
Entah apa yang ada dipikiran saya,tetapi pada kenyataanya memang seperti itu,PSS sudah seperti menjadi bagian dari diriku. Jika wanita adalah belahan jiwa dan anak adalah buah hati,maka PSS adalah kebanggaan kami,kami tidak malu melihat,menonton dan mendukung tim yang secara kualitas masih dibawah rata-rata,kami tidak malu memakai sebuah kaos bertuliskan Slemania,bahkan anak-anak sekarang mulai aksi vandal meskipun hanya dengan spidol maupun tipe-x.Slemania berdiri tahun 2000,sudah silih berganti katua umum untuk ikut serta memajukan sepak bola yokyakarta,terutama daerah sleman,Slemania menggunakan atribut warna hijau yang merupakan warna seragam home PSS. Setiap ada pertandingan home Slemania selalu setia mendukung PSS di tribun hijau(utara),Slemania mendukung PSS dengan berbagai cara,yang terpenting adalah mendukung dengan membeli tiket,dengan ini PSS akan selalu memiliki dana. Selain membeli tiket Slemania mendukung dengan berbagai aksi,diantaranya dengan menyanyikan yel-yel dengan tangan melambai-lambai mengikuti gerakan seorang dirigen,dengan ini diharapkan para pemain PSS akan bersemangat dan pamain lawan akan grogi dan takut sehingga kita akan dapat melihat ketajaman para striker PSS menjebol gawang lawan sehingga membuat lawan pulang dengan tangan hampa,,sangat senang melihat lawan menangis hehehe.
Tetapi budaya menonton sepak bola di Indonesia juga terjadi di sini, Jogja yang berarti nyaman juga tak luput dari para hooligan Indonesia,di provinsi Daerah Istimewa Yokyakarta (DIY) terdapat 3 klub sepak bola yang juga memiliki supporter yang fanatik,yaitu PSS Sleman dengan Slemania sebagai suporter,PSIM Yokyakarta dengan Brajamusti sebagai suporter,dan Persiba Bantul dengan Paser Bumi sebagai wadah suporter. Pertandingan diantara 3 klub ini sering disebut dengan derby Jogja,ketiga klub ini akan bersaing untuk menunjukan siapa yang menjadi klub terbaik di kota Jogja, karena tensi pertandingan yang tinggi dan penuh gengsi,klub tidak segan-segan untuk memberikan bonus yang sangat besar untuk memenangkan laga bertajuk derby jogja ini,para pemain saling adu skill dan kemampuan hingga memungkinkan keluarnya kartu kuning hingga kartu merah yang jumlahnya tidak akan terkira. Karena gengsi ini,hingga menjulur hingga luar lapangan,yaitu suporter,seperti pertandingan Persija-Persib atau Persebaya-Arema pasti pihak kepolisian akan sigap dalam kondisi apapun karena bentrokan antar suporter antara pertandingan diatas,tetapi suporter tersebut bisa berteman atau yang umum disebut koalisi,seperti The jak-Aremania dan Viking-Bonek.tetapi kondisi seperti ini rawan kerusuhan. Seperti halnya diatas,3 suporter DIY saling bermusuhan antara Slemania vs Brajamusti vs Paser Bumi. Jika klub mereka saling bertemu maka rawan terjadi bentrok,tetapi tahun 2010 hubungan antara Slemania-Paser Bumi sudah membaik,tetapi untuk Brajamusti masih tetap bermusuhan.meskipun kelakuan para suporter kerap meresahkan warga dan masyarakat,aku tidak malu,peduli apa tentang pendapat mereka terhadap kami,Whatever people says but my pride is PSS Sleman,forza 1976.
PSIM adalah klub kebanggan warga Jogja dengan suporternya bernama Brajamusti (BRAyat JogjA Mataram Utama SejaTI). Tetapi entah mengapa aku sangat membenci klub ini,mekipun aku pernah menjadi pendukung klub ini walau hanya beberapa bulan. Pendukung PSS dan PSIM adalah bagaikan kucing dan anjing,bagaikan air dan minyak,selalu bermusuhan. Kita selalu mendengar bahwa Jogja berarti nyaman,tetapi kelakuan para suporter sering menciderai arti itu. Bisa jadi permusuhan antara pendukung kedua klub ini sama bagaikan El-Clasico yang katanya permusuhan hingga diluar akal sehat, bagaimana mungkin karena hanya berbeda atribut,tulisan hingga warna kaos dapat sampai terjadi bentrok,gesekan dan menjurus kearah tawuran masal,berani rebut asal rame-rame. Aku juga sangat gembira melihat ada perpecahan di kubu suporter PSIM menjadi 2,yaitu Brajamusti dan The Maident gara-gara masalah politik. Menurutku para suporter PSIM ini gila semua,mereka nekat untuk nongkrong bahkan memprovokasi meskipun ada dibasis atau area PSS dengan atribut masing-masing,tak sedikit dari mereka yang terkena luka bacok,termasuk salah satu sahabat baikku saat masih SD,tetapi aku senang bila mengejek pendukung PSIM dan melihat mereka menderita dan menangis. Aku tidak sudi jika nama PSS diejek oleh mereka dan aku pasti akan membalas ejekan mereka baik secara langsung,sms,maupun lewat jejaring sosial.mereka sering berkata bahwa Yokyakarta adalah milik mereka,tapi
“Siapa bilang Jogja satu wilayah
Yang benar Jogja ada lima wilayah
Brajamusti bilang Jogja satu wilayah
Brajamusti nggak pernah sekolah”
 Permusuhan tersebut seakan tidak bisa berdamai antara kedua belah pihak bagaikan sampai kiamat,ckckckc,bahkan ada yang berkata lebih baik masuk neraka dari pada berdamai,w0w. kita harus tidak boleh takut dengan lawan tapi kita harus hormat pada lawan,menjunjung tinggi fair play demi memajukan sepak bola Indonesia. Tetapi entah kenapa hatiku selalu panas dan membenci para pendukung PSIM meskipun banyak mantan sahabat dekatku yang menjadi 13471N64N mataram. Pernah tersembunyi dalam hati dan hatiku berkata “sekarang dan selamanya,sampai anak cucu dan seterusnya Qu benci Brajamusti,The Maident,PTLM,bahkan klub PSIM sekalian”. Dibelahan dunia manapun yang namanya derby pasti panas dan menimbulkan drama tak terduga yang terjadi kemudian. Hands up,raise hand middle finger and say f**k in front of PSIM supporter,karena kita sekota bukan berarti kita saudara.
Memasuki musim baru 2010/2011 ,hati ku berkata bahwa aku harus mengganti atribut warna hijau dengan warna Hitam dan pindah dari tribun hijau menuju tribun kuning(selatan),. Ada beberapa kelompok yang ada di tribun kuning,seperti Ultras PSS 1976 (yang memang sudah beberapa musim berada di tribun kuning) dan Brigser (Brigade Sleman Barat),perlu diketahui bahwa Brigser tahun lalu adalah salah satu laskar milik Slemania, tetapi karena terjadi konflik maka Brigser memutuskan untuk keluar dari Slemania,serta laskar lainnya yang kemudian dikenal dengan nama Brigata Curva Sud (sebutan tribun selatan oleh kelompok suporter di italia),oleh karena itu akupun mengikuti arus. Disini aku merasakan sebuah perbedaan,para suporter di selatan tidak melakukan Mexico wave,mereka hanya bernyanyi dan sesekali mengangkat tangan. jika dihijau(utara) dirigen ada diatas panggung untuk memimpin gerakan Mexico wave,namun di kuning (selatan) dirigen hanya duduk diatas pagar pembatas untuk memimpin rekan-rekan bernyanyi. Aku terlihat sudah kerasan berada di Curva Sud,rasanya nyaman dan mengasyikan serta tidak membosankan,bahkan aku sempat membenci Slemania,waktu itu ketika laga PSS vs Perserui dengan hasil imbang 0-0,ketika injury time kami semua menyalakan flare masing-masing hingga setribun gelap penuh asap,setelah asap mulai hilang terdengar dari tribun utara bernyannyi “Ultras Asu”,ya kami marah dan membalas umpatan serta mengeroyok ketua mereka yang tidak tahu sebabnya dating memukuli anggota kami,mereka dating dan kami dilempari batu deh dan kena lutut ku,hadoh sakit,jadinya fuck Slemania,tapi kita tetep saudara kitakan sama-sama dukung PSS . Kami berusaha sekuat tenaga mendukung dengan cara membeli tiket,bernyanyi dan menyalakan flare,kami biasa menyalakan flare jika sudah injury time pada babak kedua,cara membuatnya mudah,hanya butuh ketlatenan, biaya juga menjadi kendala karena bahan baku yang harganya 80 ribu rupiah per kilo,aku pun pernah rela dan tega menjual kado Ultah berupa jam tangan dari mantan pacar ku hanya untuk mebeli bahan baku tersebut. Meskipun hal itu dilarang polisi,kami tetap nekat untuk membawa dan menyalakan flare-flare kami,flare kami akan selalu menemani perjuangan kalian wahai para punggawa Super Elja,bagiku pribadi menyalakan flare dan smoke adalah sebuah kesenangan dan kebanggaan tersendiri yang mungkin hanya dimengerti oleh saya sendiri for pursuit of happines,hehehe. Kami bangga melakukan aksi vandal mencoret-coret  ditempat umum dengan tulisan PSS,BCS,1976,dll. Bagiku angka 1976 adalah angka keramat dan tidak bisa diganggu gugat. Ku takkan pernah berhenti mendukung PSS karena bagi kami PSS Sleman, Jiwa Raga kami.kami tidak ragu,malu dan takut memakai kaos hitam meski pernah mendapat tekanan dari kubu slemania yang notabanenya sesama pendukung PSS,peduli apa,yang terpenting kita bersama mendukung kebanggaan kita PSS Sleman.”My blood is green,but my T-shirt is black and ready struggle at yellow stand,because we are Brigata Curva Sud 1976”.
PSS menderita kekalahan apalagi dikandang sendiri adalah kesalahan besar yang bagiku tidak pantas dimaafkan dalam kondisi apapun,memang terkadang penonton lebih pintar mengomentari pemain,para pemain boleh saja berkata bahwa kalian para penonton tidak bermain bola dan tidak mengerti perasaan kami jadi tidak usah mengkritik. Tetapi kalian adalah pemain sepak bola professional dan dibayar hingga membuat kami para penonton membayar untuk sekedar melihat kalian bermain sepak bola. “asal kau menang bahagia”,tetapi aku akan sedih dan akan terasa sesak di dada jika kalian seri atau kalah,kalian adalah barisan terdepan menghadapi cemoohan dan hinaan dari rival kota sebelah. Kalian tidaklah sendiri,kami akan selalu ada untuk menemani,hormati lawanmu tetapi jangan takut dengan lawanmu,menang kita rayakan bersama,kalah pun kita tanggung bersama,susah seneng barang dirasake. Menonton sebuah film di bioskop studio 21 dengan seorang cewek dengan tenang,menghayati dan merasakan memanglah sangat menyenangkan,bahkan sampai berangkulan dan pelukan hingga  dalam hatiku ingin mencari kesempatan dalam kesempitan,hehehe. Tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku lebih senang dan bangga bila berteriak,memaki dan melakukan tindakan yang tidak fair play di Maguwoharjo stadium. Entah mengapa aku tidak bisa menunjukan emosi ku secara terang-terangan,tapi di stadion seakan semua emosi saya keluar. Aku akan bahagia,melompat-lompat dan bernyanyi sekeras-kerasnya bila kau menang,suatu kesenangan yang tidak didapat dengan menonton film di bioskop,tapi aku juga akan tega dan nekat mencemooh,memaki, berkata kotor hingga nekat melempari benda kearah lapangan kepada pemain maupun suporter lawan bahkan wasit sekalipun yang berusaha menghentikan gerak laju PSS for glory,terbanglah yang tinggi Elang Jawa ku.
Super Elja jadilah juara
Percayalah kami akan selalu ada
Ku bernyanyi tidak akan berhenti
Hanya untuk PSS selalu dihati
Ayo bangkit para Ksatria Super Elja,selalu optimis dan percaya kita bersama satu hati,satu jiwa,satu keyakinan,satu tekad,satu tujuan menuju kemenangan dan juara,kalian ditakdirkan menjadi juara maka tunjukan hasil kerja keras dan mental juaramu untuk menggapai mimpi dan harapan yang lebih tinggi, ayo bersama-sama menuju juara Liga Indonesia dan terus berprestasi di Liga Champion dengan membawa nama besar Indonesia,Amin.
                                    Bersama kita raih juara,kita raih juara,Liga Indonesia.
Read more: http://www.caraseoblogger.com/2013/11/cara-menambahkan-animasi-burung-twitter.html#ixzz3JluQWw4H