#Box-Banner-ads { margin: 0px; padding: 5px; text-align: center; } #Box-Banner-ads img { margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 1px solid #c0c0c0; } #Box-Banner-ads img:hover { margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 3px; text-align: center; border: 1px solid #333; }

Selasa, 18 November 2014

Perbedaan antara KOMUNIS dan ATHEIS





Sebelumnya, saya buat artikel ini bukan berarti saya adalah seorang komunis...


Saya hanya mau meluruskan pengertian salah yang telah diajarkan kepada anak-anak bangsa bahwa komunisme adalah atheisme...


Perbedaan Mendasar Antara Komunisme Dengan Atheisme

Dulu waktu masih SD, kita diajarin di sekolah bahwa komunis adalah atheis,bahkan sampai sekarang, pandangan yang salah terhadap komunisme masih mengakar kuat dari anak sekolahan sampai yang sudah duduk di bangku kuliah masih mendapatkan pelajaran menyesatkan khas Orde Baru itu.


Belom lagi saat gencar-gencarnya di putar film G30S/PKI, beberapa adegan di film itu menampilkan masyarakat yang antipati dengan PKI. Mereka mengatakan bahwa komunis itu masyarakat anti-Tuhan, sedangkan Indonesia ini berketuhanan yang maha esa. Pandai sekali penguasa-penguasa Orde Baru melencengkan sejarah, bahkan melencengkan ideologi politik menjadi sebuah kepercayaan.


Paling parahnya lagi, tidak hanya anak sekolahan, BAHKAN ORANG DEWASA PUN mengira bahwa komunis itu atheis.


Sebelumnya, bagi yang belum tahu,
komunisme merupakan sebuah ideologi politik dan komunis adalah penganut komunisme. Lain dengan atheisme, atheisme merupakan sebuah ideologi kepercayaan dan atheis adalah penganut atheisme. Disini saya akan menjabarkan perbedaan Ideologi Komunis dan Atheis. 

KOMUNISME


Komunisme adalah sub-ideologi politik yang didefinisikan dengan ringan sebagai suatu paham pemerataan stratifikasi sosial dan kepemilikan finansial kaum buruh dan tani (proletar) dengan kaum pengusaha (borjuis) lewat pendekatan ekonomi kesejahteraan dan perjuangan rakyat kecil, sehingga tercipta sebuah persamaan dan kesetaraan hak dan kewajiban. Gerakan komunisme muncul sebagai koreksi atas ideologi liberalisme yang dianut Eropa, akar ideologi ini dari Sosialisme.

Sosialisme (tinjauan politik) adalah kesetaraan strata sosial dan persamaan hak antara kaum borjuis (pengusaha) dengan proletar (buruh) dan untuk mencapai tujuan tersebut, negara menjadi suatu alat untuk memfasilitasi ekonomi, hukum, dan administrasi. Negara bukan tujuan menurut sosialisme Marxian (berdasarkan pemikiran Marx)

Lawan dari ideologi Komunisme sendiri adalah Liberalisme, karena liberalisme memberikan peluang kebebasan seluas-luasnya untuk rakyat dan negara merupakan fasilitas untuk mencapai kebebasan yang berdaulat tersebut. 

Untuk memahami perbedaan ini dengan mudah, dalam
komunisme tidak mengenal istilah kaya vs miskin, sedangkan dalam liberalisme mengenal istilah konglomerat vs melarat. 

Komunisme diperkenalkan oleh
Karl Marx, seorang Yahudi Jerman. Lewat thesisnya bersama Friedrich Engels yg berjudul "Manifest der Kommunistischen" (Manifesto Komunis). Di dalam thesisnya itu, dia menulis bahwa agama adalah candu dikarenakan para theis terkurung dalam kotak yang disebut dogmatik.

Dia menggambarkan ajaran agama tentang doa dan usaha, para penganut agama cenderung dibutakan dengan "doa" sehingga gerakan mereka sempit dan terbatas, misalnya, jika kita berdoa semoga rezeki kita dipermudah Tuhan, maka kita akan melakukan aktifitas-aktifitas terbatas tanpa angan-angan untuk lebih (setidaknya, itu yg dia lihat di Jerman kala itu).


Dari sinilah Marx menganalogikan bahwa selama masih ada agama, berarti penindasan masih subur (penindasan bukan disebabkan agama, tapi orang2 berlari ke agama tatkala terjadi penindasan) oleh sebab itu, para komunis di USSR (Uni-Sovyet) dulu kebanyakan menganut atheisme.



"one hand works is better than a thousand hands clench" 


Maksudnya adalah, orang yg berusaha keras untuk maju lebih diutamakan daripada berdoa (mengepal maksudnya mengkritik para penganut agama, dalam hal ini yaitu Kristen). Jadi, bukan dikatakan non-agama, tapi seharusnya agama jangan dijadikan faktor memperlemah seseorang untuk tidak berusaha/malas (tidak melakukan revolusi atau perubahan). Di Indonesia sendiri, PKI (Partai Komunis Indonesia) justru merupakan asimilasi dari 2 partai di zaman Kolonial Hindia-Belanda, yaitu SI (Sarekat Islam) dan ISDV (Indische Sociaal-Democratische Vereeniging). Pada saat itu, terjadi perpecahan di kubu SI, ketika di SI ada peraturan untuk tidak ikut aktif dalam pergerakan revolusi kemerdekaan Indonesia, maka beberapa kadernya yg cenderung revolusioner tentu saja tidak setuju dgn peraturan tsb, maka dari itu, mereka berfusi dgn ISDV dan membentuk PKI.


Tan Malaka yang dahulunya merupakan aktivis PKI yang memberontak pada Belanda tahun 1926, Tan Malaka (yang akhirnya beralih dari Komunis Murni ke arah Trotskys) adalah pendiri Partai Murba (Musyawarah Rakyat Banyak) dan beragama Islam (baik ketika masih komunis maupun setelahnya), sebagai Muslim Minang, tentu saja agama Islam merupakan fondasi bagi setiap insan Muslim di Minangkabau, bahkan beliau pernah juga menyampaikan konsep kerjasama Komunisme dengan pan-Islamisme (yang ditolak di Comintern karena sifat revolusionernya kurang kuat). 


USSR di zaman kepemimpinan Josef Stalin banyak gereja-gereja dihancurkan dan dijadikan gedung pemerintahan atau bangunan tak berfungsi, tindakan yang dilakukan Stalin diluar konteks ideologi komunisme. Selain itu, USSR menganut komunisme yang cenderung revolusioner (diawali oleh Lenin dan Partai Bolshevik) sehingga tercipta sebuah derivatif baru dari ideologi komunisme, yaitu Marxis-Leninisme. Jadi, komunisme di USSR berbeda dengan komunisme di Cina (RRC) dan Korea Utara.


FYI, ideologi manapun semuanya baik (termasuk ideologi liberalisme, nasionalisme, agama, dsbnya), semua tergantung "yang menggunakannya", apakah dia itu gila harta? atau gila kekuasaan? atau gila wanita? atau gila perang/kejahatan? semua itu kembali pada refleksi kejiwaan. 

Bagaimana dengan sosialisme? atheis kah? Jelas tidak dan tidak ada hubungannya! salah satu pelopor sosialisme beragama Kristen justru menjunjung tinggi kebebasan beragama, yaitu Voltaire, seorang filosuf Perancis zaman Renaissance yang terkenal dengan filsafat politiknya dalam tulisannya yang tajam dan dia mendukung setiap hak-hak manusia, dan kebebasan sipil, termasuk kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang tepat. Di Cina, RRC menganut komunisme, tapi di sana banyak orang Buddha, ada juga yg Muslim.


Komunisme ala Soviet (marxis-leninisme) atau China (maoisme) memang berbau atheistik dalam pandangan metafisis-nya, tapi esensi komunis Marx sendiri bukanlah atheisme. Berbicara atheistik berarti mengesampingkan "Tuhan" secara non-obyektif sebagai kondisi obyektif, karena pada dasarnya kepercayaan terhadap Tuhan adalah urusan vertikal per individu, bukan berarti menolak (dan juga mengiyakan) adanya Tuhan, karena
Marx sendiri TIDAK pernah mengatakan "Tuhan itu tidak ada".

ATHEISME


Atheisme adalah paham yang tidak mempercayai adanya Tuhan, baik secara wujud atau eksistensinya, dan cenderung memiliki sikap anti-theis dan heretic (mengkritik agama dengan hinaan dan cacian),biasanya para penganut atheisme cenderung menganut materialisme absolut, menganalisis penciptaan sesuatu lewat kosmologi, dan memakia prinsip moralitas tanpa hukum agama. Atheisme tidak sinonim dengan agnostisisme, tapi agnostisisme satu arah dan tujuan dngan atheisme.

Agnostisisme (agnostik) adalah paham yang mempercayai adanya Tuhan namun Tuhan tidak akan bisa dijangkau akal pikiran manusia, baik secara lahiriah maupun batiniah, dan menolak tradisi-tradisi klenik, termasuk menolak orang-orang yang mengaku Tuhan, titisan Tuhan, dan utusan Tuhan (arti mudahnya, mereka percaya adanya Tuhan namun tidak beragama).

Sudah jelas perbedaannya, atheisme adalah ideologi kepercayaan sedangkan komunisme adalah ideologi politik.
Cap "Atheisme" Orde Baru

LANTAS, ADA APA DGN ORDE BARU?


Mengapa kita diajarkan komunis = atheis? semua tidak lepas dari unsur politis di balik itu, yaitu rezim pemerintahan Soeharto di masa Orde Baru. Cerita mengenai G30S/PKI yang melakukan tindakan pengkhianatan dan pemberontakan (kudeta) terhadap kedaulatan NKRI pada tanggal 30 Sep - 1 Okt 1965, tapi itu semua MASIH KONTROVERSI. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa PKI adalah pelaku G30S, tetapi dalangnya BELUM TENTU PKI, masih dalam perdebatan panjang (hanya saja penyelidikan dihentikan di masa Soeharto).

Suharto bersama rezim Orde Baru mewariskan banyak masalah dan seribu misteri untuk negeri, bahkan hingga akhir hayatnya pun kebenaran-kebenaran misteri itu masih tetap terpendam. Orde Baru mewariskan tradisi kejahatan semacam korupsi, kolusi, nepotisme yang membudaya hingga sekarang, ia juga membawa negeri ini yang dulu mandiri menjadi negeri penghutang dan tunduk pada pihak asing, baca http://idws.in/312963

Ketika peristiwa kudeta APRA yg dilancarkan Raymond Westerling (Kapten KNIL) ternyata didalangi Sultan Hamid II (kepala negara boneka Kalimantan), back to G30S/PKI, dalangnya bisa jadi Soeharto itu sendiri, dari beberapa versi, salah satunya versi Soegeng, Soegeng adalah seorang tukang kebun Istana Bogor saat itu. Dia menceritakan bahwa suatu ketika ajudan Presiden Soekarno mengetuk pintu kamar Soekarno dan Soekarno membukanya (ajudan hanya boleh mengetuk pintu bila sesuai schedule, sedangkan Bung Karno saat itu sedang beristirahat di jadwal kosong, sungguh lancang sekali ajudan itu ngetuk2 pintu kamar Presiden). Lalu, ajudannya itu memberikan sebuah dokumen yang harus ditandatangani beliau (yaitu dokumen Supersemar), dan ketika akan dibaca Soekarno, dia melihat ajudan itu menodongkan pistol ke pinggang Soekarno ysng sedang duduk membuka-buka dokumen tersebut. 


Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret 1966) adalah surat berisi perintah kepada Jenderal Soeharto untuk menertibkan keamanan dalam negeri karena G30S/PKI. Keberadaan Surat Perintah Sebelas maret (Supersemar) 1966 yang sampai sekarang tidak jelas keberadaannya. Padahal, itu adalah catatan sejarah penting yang bisa membuka seluruh permasalahan saat itu. Jika mengacu versi Soegeng, isi surat tersebut memang terlihat seperti penyerahan mandat kekuasaan (apalagi tidak tertulis batas waktu) dan upaya tersebut mulai berhasil sampai akhirnya pidato "Nawaksara" Soekarno di depan Sidang Umum ke-IV MPRS ditolak MPRS.


Pidato pertanggungjawaban presiden atas G30S/PKI tersebut justru ditolak secara aklamasi (entah apakah ada lobi dari antek Soeharto-kah di dalamnya atau tidak) dan sebaliknya, MPRS mencabut mandat Soekarno sebagai presiden dan melimpahkan mandat kepala pemerintahan kepada Soeharto (yaitu sebagai pejabat presiden).


Justru, Soeharto ketika menjabat sebagi kepala negara menetapkan Soekarno sebagai tersangka dalang G30S/PKI, karena Soekarno sedang sakit parah, maka dia ditetapkan sebagai tahanan rumah di Wisma Yasa...


Di zaman Soeharto, Soekarno tidak lagi dipandang sebagai "founding father of Indonesia" tetapi dipandang sebagai "masterminder of G30S/PKI". Terlebih lagi, Soekarno memang dikenal berhubungan akrab dengan D.N. Aidit (Ketua Umum PKI), apalagi beliau pernah mencanangkan ideologi Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis) ketika memimpin Indonesia (saat itu tercipta poros axis Jakarta-Beijing) tentu saja hal ini dimanfaatkan Soeharto. Terlebih lagi, ketika G30S/PKI berjalan, semua "Dewan Jenderal" mati dibunuh kecuali Soeharto, meskipun alasan saat itu adalah Soeharto sedang menemani anaknya (Tommy) yg sedang sakit di Rumah Sakit, alasan tersebut sangatlah absurd (karena penculikan para petinggi TNI oleh PKI tersebut sangatlah terorganisir, mustahil jika PKI melewatkan agenda jadwal Soeharto).


BIF Komunis = Atheis adalah salah

Itu semua hanyalah semacam propaganda Orba yang menginginkan dukungan pihak islam setelah G30S. Biasanya saya suka memasang gambar2 propaganda Uni Soviet di laptop saya, yang kebanyakan lalu teman saya bertanya "Atheis ya?" Ini membuktikan kalau Atheis sudah diidentikkan dengan Komunisme. Gerakan-gerakan yang mengaku Neo-Komunisme akhir2 ini juga mengatakan bahwa mereka Anti-Atheis. Karl Marx menganggap bahwa agama menyesatkan karena menutup mata dan nalar seseorang terhadap kebiadaban seorang penguasa, yang banyak contohnya di Eropa, terutama pada zaman perang Katolik vs Kristen. Inilah alasan kata2 Karl Marx "Agama adalah candu" yang banyak disalah artikan. Mengikuti kejadian pada zaman itu, agama juga banyak digunakan sebagai alasan yang digunakan penguasa dan calon penguasa untuk mencari dukungan, dimana banyak sekarang contohnya di Indonesia. Maka dari itu orang yang mempelajari ajaran Karl Marx juga selalu berpikiran sama dengan Karl Marx, apalagi dengan cara di doktrin seperti di Uni soviet. Tentu saja ada Komunis beragama, tapi sangat jarang karena agama tidak cocok dengan Karl Marx.


Ideologi Agama Bukanlah Refleksi Atau Ejawantah Agama Tersebut


Para pembaca sekalian yang saya hormati,


Semua yang ada di dunia ini juga bisa-bisa saja kalao mau dikaitkan satu sama lain misalnya sebagai berikut:

komunis = atheis, 

liberalis = zionis, 
nasionalis = fasis, 
ideologi Islam = anti-Zionis, 
kapitalis = imperialis, 
anarki = intimidasi, 
FPI = preman, 
dan masih banyak lagi.

padahal,

komunis ≠ atheis, 

liberalis ≠ zionis, 
nasionalis ≠ fasis, 
ideologi Islam ≠ anti-Zionis, 
kapitalis ≠ imperialis, 
anarki ≠ intimidasi, 
FPI ≠ preman, dstnya..
Di sini saya membagikan pengetahuan umum, lepas dari unsur pendapat, saya menjelaskan komunis itu politik, sedangkan atheis itu kepercayaan (terlepas dari pendapat hubungan antara keduanya).

Kembali lagi ke tulisan Marx. Marx memang mengusulkan pendapat (berargumen) untuk menghapuskan agama karena agama merupakan candu, dan kebahagian ilusi akan dirasakan masyarakat. Tapi itu merupakan pendapat pribadi, selain itu, Komunisme berbeda dengan Marxisme. Marxisme merupakan teori gerakan politik Komunisme mula-mula, kemudian semakin diperbaharui sehingga menjadi Komunisme. Komunis tidak ada hubungannya dengan sebuah kepercayaan dan tidak ada sangkut pautnya, mungkin secara filsafat bisa diterjemahkan demikian, tapi komunis ini merupakan ideologi politik.


Terus bagaimana dengan Lenin yang mengatakan “Atheism is a natural and inseparable part of Marxism, of the theory and practice of scientific socialism”.
Komunisme Lenin berbeda, dia memiliki pandangan prinsip lebih kompleks dari komunisme, dan merupakan fusion dari Marxisme. Kemudian menjadi sebuah partai politik dan walhasil, pandangannya menjadi ideologi USSR dulu (Marxis-Leninisme) setelah revolusi di Russia menumbangkan Tsar Russia. 

Komunisme itu berasal dari buah pemikiran Karl Marx. Komunisme tidak begitu menyukai (atau cenderung memusuhi) pemuka agama yang membelakapitalisme. Setelah masuk ke Indonesia, terjadi pertentangan antara komunisme dengan gerakan Islamisme. Namun oleh Bung Karno dalam mencoba untuk mengakurkanya akhirnya melahirkan NASAKOM. Islam di Indonesia berbeda dengan Kristen di Eropa. Di sini umat Islam adalah pihak yang terjajah dan mencoba untuk memerdekakan diri dan melawan imperialisme seperti yang dicita-citakan oleh para kaum sosialis. Jadi kaum sosialis yang membenci Islamisme adalah kaum sosialis yang berkhianat denganajarannya. Begitu dengan Islam yang membenci dengan gerakan sosialis, walaupun kaum sosialis memandang materi. Namun mereka mempunyai tujuan yang sama, menolak penimbunan harta oleh perorangan dan orang yang lain menderita. Dalam Islam ada Zakat dan pada paham sosialis menginginkan pembayaran yang wajar kepada kaum buruh. Kedua paham tersebut sama2 menolak imperialisme dan kapitalisme.


Terus kenapa golongan agama getol sekali membasmi komunis, hal tersebut sangatlah wajar jika para golongan agama begitu sangat membenci komunis, di karenakan PKI sendiri dulu juga membujuk kepada Soekarno untuk membubarkan partai-partai atau organisasi yang berbau agama, Masyumi korbannya, HMI hampir dibubarkan, tapi yang bukan partai agama juga jadi sorotan PKI juga dulu, seperti Partai Murba. Maklumlah seperti yang saya sampaikan di atas, PKI bekerja atas instruksi Comintern dan sesuai visi Comintern, jadi partai lain selain komunis sebisa mungkin dilikuidasi (disingkirkan), metode setiap partai berbeda-beda.


Kaalu boleh jujur, bahwa setiap partai politik manapun tujuan utamanya adalah kekuasaan, baik PKI, Masyumi, PNI, Golkar, PDIP, Demokrat, semua tujuannya adalah "kursi" kekuasaan, dan di kalangan agama yang awam, manidstrem mereka mencaetak bahwa komunis adalah bahaya laten karena mereka adalah atheis. Sejatinya bahaya laten yang sebenar-benarnya bukanlah komunis akan tetapi Korupsi yang dilestarikan & diwariskan oleh REZIM ORBA terhadap pada sistem pemerintahan, mental pejabat, TERLALU MENGAKAR & SULIT DIBERANTAS oleh siapapun pengganti-nya.


Itu semua hanyalah propaganda dari Orba yang menginginkan dukungan pihak islam setelah G30S. Pernyataan komunis adalah atheis sangat efektif untuk mengarahkan opini publik bahkan ini sudah dieksploitasi oleh agen-agen neokolim jauh sebelum kita merdeka. Pemerkosaan terhadap Komunis : Kontroversi G30S/PKI yang diikuti pembantaian habis-habisan para kader PKI, diikuti pembuatan filmnya, pemunculan bioskop dan layar tancep sampai pojok kampung memutar film tersebut. Kurikulum yang menyudutkan ideologi komunis, dan pengebirian hak keturunan yang "diduga" kader. 


Tujuan Propaganda : melanggengkan kekuasaan Soeharto. skema agar warga indonesia (mayoritas muslim tradisional) tidak memperhatikan (antipati) terhadap komunism yang progressive, dimatikan. ditambah Keppres 28/1975. kabur sudah konstituen.


Dampak Propaganda : Soekarno awalnya "berdalih" menggagas pancasila sebagai wasit dialektika ideologi secara santun di Indonesia. Termaktub di sana bahwa Negara kita theist (sila satu). Karena itulah propaganda bahwa Komunis itu atheist juga turut melenyapkan ideologi komunis dari percaturan politik nasional, dampak lainnya adalah komunisme gagal fusi dengan Pan-islamism (caliphate ideology), padahal keduanya memiliki kesamaan kepentingan yakni mengakhiri penjajahan oleh ideologi kapitalisme. 


Apabila kita kilas-balik peristiwa G30S/PKI 1965, kita bisa tarik Benang Merahnya:


1965: kudeta PKI gagal, Marhaenisme (Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi) tumbang

1966: Soeharto berada di karir yg bagus utk menumbangkan Soekarno
1967: Soeharto dipilih MPRS menjadi Presiden, keluarnya UU PMA/1967

FAKTANYA sampai saat ini: aset bumi dimiliki asing (Exxon Mobil, Freeport, dll), aset produksi lain dimerger dan diakuisisi.


Perbedaan mendasar dari Marxis-Leninisme, Maoisme, dan Castroisme


- marxis-leninisme = komunis yang didasari atas pemikiran Marx dan Lenin, dalam praktiknya, seperti di USSR, mereka memfokuskan diri untuk menghancurkan kapitalisme, menggerakkan revolusi buruh sedunia, membentuk persatuan kaum progresif, membentuk Republik Sovyet sedunia untuk menjadi alat menuju penghapusan negara (transition of state's abolition) - sesuai sosialisme utopia Marx yang anarkis.

- maoisme = komunis yang didasari atas pemikiran Marx dan Mao, menekankan pada praktik komunis individual (tidak terikat dengan gerakan komunis dunia), menekankan pada kesejahteraan kaum tani, membentuk angkatan tani yang revolusioner (pda saat itu, Mao berprinsip kedaulatan pangan), maoisme ini agak mirip dengan Juche-nya Korut, namun Juche Korut lebih nasionalis ketimbang maois.

Castroisme di Kuba, sebenarnya Kuba menganut marxis-leninisme mula-mula, namun karena USSR menganggap Castrois merupakan revolusioner yang tanpa diarahkan USSR pun mereka tetap konsisten dan eksis, dan lagi posisi geografis Kuba dekat dengan USA, maka USSR hanya sebatas membantu di bidang pertahanan seperti menempatkan misil Kuba di Teluk Babi, dsbnya, kenapa Kuba masih eksis dan konsisten, tidak lain karena rakyat dan gerilyawannya merupakan militan yang revolusioner.


KESIMPULAN


Komunisme ala Soviet (marxis-leninisme) atau China (maoisme) memang berbau atheistik metafisis-nya akan tetapi berbeda dalam praktek serta penekana gerakannya,dalam pandangan, tapi esensi komunis Marx sendiri bukanlah atheisme. Berbicara atheistik berarti mengesampingkan "Tuhan" secara non-obyektif sebagai kondisi obyektif, karena pada dasarnya kepercayaan terhadap Tuhan adalah urusan vertikal per individu, bukan berarti menolak (dan juga mengiyakan) adanya Tuhan, karena Marx sendiri tidak pernah mengatakan "Tuhan itu tidak ada".

Ideologi apapun itu semuanya bagus itu semua tergantung dengan siapa yang menggunakannya.
Fasisme itu bagus, terutama bila dipimpin oleh diktator yang polos dan murni hatinya, yang tidak gila kekuasaan, yang tidak haus harta, yang tidak hobi dengan wanita.

Liberalisme itu bagus, terutama bila dipimpin oleh pemimpin ynag jujur dan adil, serta terbuka.

Komunisme itu bagus, terutama bila dipimpin oleh pemimpin yang polos dan murni hatinya juga.

Nasionalisme itu bagus, terutama bila dipimpin oleh revolusioner yang cinta tanah air dan bangsa, seorang reformis sejati yg sungguh sangat polos hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read more: http://www.caraseoblogger.com/2013/11/cara-menambahkan-animasi-burung-twitter.html#ixzz3JluQWw4H